Sepatuku tersayang
Salah satu ciri khas blogger gurem adalah menganut faham jarting alias jarang posting . Rasanya sudah lama sekali tidak posting. Sampai teman akrab saya mas Khay menulis komentar "Ayoo dunk lagi.....*pengikut setia FBG, posting sebulan sekali* hahahahaha". Ciri khas yang lain ada di Sebagai obat kangen menulis maka saya posting tulisan tidak mutu ini. Posting ini terinspirasi saat berniat membeli sepatu futsal untuk menggantikan sepatu lama yang jebol. Saya tidak memilih sepatu merk nike, adidas, dll. Disamping harganya mahal, saya juga kerepotan membacanya. Kemudian mata ini tertuju pada sepatu dengan bungkus kuning. Harganya tidak begitu mahal dan kata penjualnya sepatu tersebut awet. Ada pemberitahuan menarik di kardusnya "baca prisais" . Padahal tulisannya PRECISE lho. Wah ternyata produsen sepatu tersebut tahu kalau saya nggak bisa membaca bahasa inggris. Langsung saja tanpa berpikir panjang, saya bayar di kasir. Soalnya merk sepatu yang lain saya tidak bisa...